MAKALAH
ILMU
SOSIAL DASAR
Oleh:
RIZKA
ZULFANI SYAHRIR
NPM:
56416552
Kelas:
1IA13
DAFTAR ISI
HALAMAN
Kata
Pengantar ……………………………………………………………………………..i
Daftar
Isi …………………………………………………………………………………….ii
BAB
1 Pendahuluan
A.
Latar
Belakang ……………………………………………………………………..1
B.
Rumusan
Malsalah ………………………………………………………………..1
C.
Tujuan
……………………………………………………………………………….1
BAB
2 Pembahasan
A.
Pengertian
Ilmu Sosial Dasar ……………………………………………………..2
B.
Tujuan
Ilmu Sosial Dasar ………………………………………………………….2
C.
Ruang
Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar ………………………………..3
D.
Latar
Belakang Mempelajari Ilmu Sosial Dasar …………………………………3
E.
Masalah-Masalah
Sosial dan Kajian dalam Ilmu Sosial Dasar ………………..3
F.
Peran
Mahasiswa Dalam Mengatasi Permasalahan Sosial di Masyarakat ….4
G.
Mengapa
Diperlukan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar Di Perguruan Tinggi ….6
BAB
3 Penutupan
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………………..7
B.
Saran
………………………………………………………………………………….7
Daftar
Pusaka …………………………………………………………………………………8
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita tuturkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua dalam kehidupan ini. Dan
berkat-Nya pula saya dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas
tentang “Ilmu Dasar Sosial” dalam makalah kali ini. Dalam ilmu dasar sosial,
banyak sekali permasalah yang muncul dikalangan masyarakat salah satunya adalah
dikalangan mahasiswa. Saya berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Pada makalah ini, saya berharap
makalah ini bukan hanya sekedar dibaca saja, tapi juga untuk menambah
pengetahuan tentang sosial yang mungkin saat ini masih rendah dan dapat
diamalkan kepada siapapun yang belum mengetahuinya. Dan juga saya berharap,
siapapun yang membeca ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini bermanfaat dan
dapat membuat kemajuan dalam kehidupan bersosialisasi kita.
Depok, 09 Oktober 2016
Penyusun
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang memiliki banyak penduduk. Berdasarkan laporan dari Divisi
Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang prospek penduduk dunia yang
memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan metode medium fertility untuk
tanggal 1 Juli 2015, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dengan jumlah penduduk
sekitar 255 Juta penduduk. Hal ini membuktikan bahwa dengan jumlah penduduk
yang banyak tidak terlepas dari adanya hubungan sosial satu dengan yang
lainnya.
Dari
sekian banyaknya penduduk di Indonesia, tak jarang segelitir masyarakat yang
mengalami masalah sosial, seperti kemiskinan, kekerasan, penjambretan,
pencurian, dan lain-lain. Bahkan saat ini, masalah-masalah tersebut semakin
merajalela. Seperti contoh, dulu seandainya orang ingin mencuri hanya melakukan
itu di tempat sepi saja. Namun sekarang, mereka yang melakukan itu sudah nekat
untuk melakukan di tempat ramai.
Maka
dari itu, saya ingin melihat situasi bagaimana tanggapan dan solusi dari sekian
banyak masalah sosial yang ada di negara kita ini, salah satunya dari para
mahasiswa. Mahasiswa sangat sibuk dengan kegiatan mereka, mulai dari kuliah,
mengerjakan tugas, sampai ikut ekstrakulikuler. Dari sekian banyaknya kegiatan
yang mereka lakukan, apakah mereka sempat untuk memikirkan bagaimana
saudara-saudara diluar sana yang merasakan masalah sosial? Dengan adanya
pernyataan itu, maka dari itu saya bermaksud ingin membahas bagaimana
perkembangan di kalangan mahasiswa dalam menanggapi masalah ini.
B. Rumusan
Masalah
1.
Mengapa
Ilmu Dasar Sosial masih dipelajari di perguruan tinggi?
2.
Bagaimana
mengatasi masalah sosial di masyarakat?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Pembaca
dapat mengetahui arti dari perubahan sosial
2.
Pembaca
dapat mengetahui bagaimana perkembangan sosial dikalangan mahasiswa
3.
Mengetahui
tujuan adanya Ilmu Sosial Dasar dalam mata kuliah
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar adalah ilmu
pengetahuan untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
tentang masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, dan teori) yang berasal dari gabungan disiplin ilmu-ilmu
sosial. Ilmu-ilmu sosial tersebut adalah: sejarah, ekonomi, geografi,
sosiologi, antropologi, dan psikokologi sosial. Dengan begitu antara ilmu-ilmu
sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.
Ilmu sosial dasar memberikan
dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat kepada mahasiswa, yang
diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif
pemecahan masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga mahasiswa dapat
berperan serta dalam mewujudkan hubungan yang harmonis kepada masyarakat.
Ilmu sosial dasar menyajikan pemahaman
mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah—masalahnya dengan
menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu
masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti
konsep dan teori yang berkenaan dengan hakekat manusia dan masalahnya yang
telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.
B. Tujuan
Ilmu Sosial Dasar
Tujuan ilmu sosial dasar adalah
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan
menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat
dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis. Untuk
itulah ilmu sosial dasar mempunyai peran penting agar mahasiswa memiliki bekal
yang cukup dalam hidup bermasyarakat.
Masalah sosial yang terjadi pada
masyarakat bersifat kompleks, tidak dapat diduga-duga, dan banyak sesuatu yang
tersembunyi. Untuk itu mahasiswa harus berfikir kritis dan dijaksana dalam menanggapinya.
Ilmu sosial dasar memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk dapat menjawab
setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Mahasiswa hanya perlu
memikirkan bagaimana menemukan solusi untuk menghadapi masalah sosial.
Kemudian ilmu sosial dasar juga
bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas. Dan ciri-ciri
kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia,
khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi
manusia lainnya. Mahasiswa membutuhkan wawasan yang luas mengenai sikap dan
tingkah lakunya agar dapat menerapkan ilmunya kepada masyarakat luas.
2
C. Ruang
Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar
Ada
dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menetukkan
ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial dasar, yaitu:
a. Ada berbagai aspek pada kenyataan yang
merupakan suatu masalah sosial. Biasanya, masalah sosial dapat ditangggapi
dengan pendekataan yang berbeda-beda oleh bidang- bidang pengetahuna keahlian
yang berbeda-beda pula, baik sebagai pendekatan tersendiri, mapupun gabungan
(antar bidang).
b. Adanya berbagai golongan dan kesatuan
sosial dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan
serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi memilki
banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaaan dalam pola-pola
pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya pertentangan maupun
hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat itu.
D. Latar
Belakang Mempelajari Ilmu Sosial Dasar
Latar belakang diberikannya mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar dalam perkuliahan adalah karena, banyaknya kritik yang ditujukan
pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana
pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita
berbau kolonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah
Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad
Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga
terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang
administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi
kekayaan Negara.
E. Masalah-masalah
Sosial dan Kajian dalam Ilmu Sosial Dasar
Dalam
kata masalah itu sendiri memiliki suatu definisi yaitu suatu soal yang harus
diselesaikan dalam masalah sosial diartikan bahwa masalah sosial yang terjadi
di masyarakat dapat berdampak ke sebagian mayarkat dan di situasi dan kondisi
seperti itu dapat diatasi dengan kebersamaan
Contoh-contoh
masalah sosial yang ada dimasyarkat khusunya di Indonesia:
·
Kemiskinan
Kemiskinan adalah dimana ketidak
mampuan dalam mencapai sesuatu yg diharapkan.dalam kemiskinan itu
sendiri mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi sperti; tingkat pendidikan
dan pekerjan yang semakin sedikit, dalam pekerjaan itu sendiri sekarang
mempunyai standar untuk diterima sebagai karyawan dan adanya kontrak
pegawai.
·
Pendidikan
Di Indonesia dengan pendidikan yang
kurang merata banyak sekali anak yang berhenti sekolah bahkan ada yg belum
pernah mengenyam pendidikan, sedangkan pendidikan sangat berarti bagi
kelanjutan hidup. Pemerintah memberikan anggaran dana untuk sekolah namun dalam
beberapa fakta masih banyak anak yg beum bisa mengenyam pendidikan.
3
·
Kejahatan
Indonesia dalam presenatse kejahatan
cukup tinggi apalagi di kota-kota besar, kejahatan ini biasanya bermotifkan
ekonomi, kejahatan itu sendiri memiliki pelaku yang dari orang yg tidak
terpelajar dan terpelajar.
·
Pengangguran
Pengangguran adalah ketidak mampuan
bersaing dalam dunia kerja, dan ini menjadi masalah serius untuk di beberapa
negara berkembang. Biasanya penganguran bertambah tapi tempat kerja tetap
bahkan berkurang, dan penduduk yang dari desa memadati ibu kota berharap
mendapat kerja yang layak.
·
Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran
ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar.
John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik
terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue)
pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem
pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai:
“Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa
ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis
di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.
F. Peran
Mahasiswa Dalam Mengatasi Permasalahan Sosial di Masyarakat
Membicarakan permasalahan sosial di
masyarakat tentunya akan terasa tidak ada habisnya dikarenakan masalah yang
cenderung silih berganti muncul di permukaan masyarakat umum di Indonesia, baik
yang bertempat tinggal di kota maupun bertempat tinggal di desa. Akan tetapi
apabila kita buat sebuah daftar, ada beberapa permasalahan yang umum kita lihat
di masyarakat saat ini yakni permasalahan ketersediaan air bersih,
pengangguran, penyakit akibat rendahnya sanitasi, kemacetan, kesulitan
penyediaan listrik, dan lainnya. Mahasiswa sebagai salah satu elemen dari
masyarakat dihadapkan pada dua pilihan yakni hanya diam, melihat, kemudian ikut
demonstrasi atau membuat suatu program yang bisa membantu masyarakat tersebut
dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut. Seluruh elemen bisa bertindak dan
melalui tulisan ini, dijabarkan bagaimana konsep mahasiswa menangani masalah
tersebut sesuai dengan kapasitas dan keterampilannya.
Mahasiswa merupakan agen intelektual
yang menjadi wakil masyarakat di komunitas. Mahasiswa punya tanggung jawab
moral dikarenakan kegiatan kampus secara tidak langsung sebagian dibiayai oleh
negara yang notabene adalah uang rakyat. Maka kewajiban kitalah untuk
memberikan upaya terbaik di sela-sela waktu kuliah kita untuk mengupayakan
perbaikan masyarakat di sekitar kita. Sebenarnya yang masyarakat butuhkan dari
mahasiswa bukanlah bantuan materil, akan tetapi sumbangsih tenaga dan pemikiran
yang bisa membantu menyelesaikan akar permasalahan atau mengurangi dampak dari
permasalahan tersebut. Mahasiswa juga bisa menjembatani antara pihak-pihak yang
mau mensponsori suatu program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan prinsip terbuka, jelas, dan bertanggung jawab.
4
Prinsip edukasi masyarakat merupakan
program yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam mengatasi berbagai
permasalahan yang ada di masyarakat. Prinsip edukasi disesuaikan dengan
permasalahan apa yang hendak dihadapi. Permasalahan yang pertama adalah potensi
kepanikan warga saat bencana alam (gempa, dll) dan tindakan yang harus
dilakukan warga saat menanggulangi bencana non-alam (kebakaran). Mahasiswa
dapat mempelajari metode-metode apa saja yang harus dilakukan oleh suatu
komunitas dalam menanggulangi hal tersebut untuk meminimalkan dampak dan
memaksimalkan pencegahan dan tindak lanjut (apabila terjadi).
Di Indonesia ini pemerintah telah
membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang berisi banyak hal mengenai
bencana alam dan penanggulangannya. Akan tetapi, masyarakat yang membutuhkan
informasi tersebut justru tidak (antara tidak punya atau tidak menyadari) bisa
menerima informasi tersebut sehingga pesan yang hendak disampaikan ke
masyarakat mengenai peringatan dini maupun tips-tips yang harus dilakukan
ketika musibah itu terjadi tidak bisa dilakukan oleh masyarakat. Disinilah
peran mahasiswa bisa masuk dalam penanggulangan masalah tersebut. Mahasiswa
bisa menganalisa pola kehidupan suatu masyarakat, menemukan pola-pola
penanggulangan bencana yang cocok, menyampaikan tips-tips dan peringatan dari
pemerintah dengan metode yang tepat sasaran, mengadakan edukasi ke komunitas
(balai desa dan sekolah-sekolah misalnya), mengadakan koordinasi dengan
RT/RW/Kelurahan setempat untuk membuat program-program seperti sosialisasi
warga, latihan saat terjadi kebakaran, maupun menentukan langkah-langkah
komunitas tersebut apabila bencana terjadi (sumber air dari mana, nomor telepon
yang harus dihubungi berapa, dll).
Untuk masalah pengangguran, peran
mahasiswa yang bisa diambil adalah peran studi dan koordinasi. Untuk masalah
pengangguran di kota-kota besar disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang
tersedia lebih sedikit dibandingkan para pencari kerja, oleh sebab itu
mahasiswa bisa membantu melalui beberapa hal. Hal pertama adalah melakukan
studi di suatu komunitas mengenai sebaran jenjang pendidikan bagi para pencari
kerja, kemudian melalui koneksi informasi yang dimiliki (melalui ikatan alumni,
atau koneksi dengan perusahaan-perusahaan dan instansi pemerintahan) dapat
menyebarkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan para pencari kerja.
Hal tersebut akan memberikan
keuntungan kepada kedua belah pihak, dimana para pencari kerja akan mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dan para pemilik lowongan kerja akan mendapatkan
banyak opsi pekerja yang mereka butuhkan. Hal lain juga bisa dengan memberikan
edukasi kepada masyarakat mengenai peluang-peluang wirausaha yang ada dan juga
bisa menghadirkan pihak perbankan dan mungkin pemerintaha (diwakili kementrian
koperasi dan UKM) dalam sesi sharing tersebut yang berguna untuk memberikan
informasi mengenai Sumber dana yang mungkin (kredit usaha rakyat, dll) dan apa
yang harus dilakukan warga agar mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk memulai
usaha. Tidak dipungkiri, resistansi warga terhadap wirausaha adalah karena
kurangnya informasi termaksut bagaimana mendapatkan dana.
5
Kemacetan (terutama di kota-kota
besar) merupakan masalah yang sangat sulit diselesaikan, terbukti siapapun yang
memimpin, kecenderungan kemacetan akan semakin parah. Peran mahasiswa dalam hal
ini adalah mengkaji sesuai dengan cabang keilmuannya, potensi solusi yang dapat
menyelesaikan masalah kemacetan di suatu daerah, dan kemudian hasil studi
tersebut dapat dimasukkan ke dalam media cetak/online dan juga disampaikan
kepada dinas setempat. Mahasiswa juga bisa mengambil contoh para pegawai
beberapa perusahaan besar sebagi salah satu contoh studi, dimana para
karyawannya sering terlambat dikarenakan macet atau three in one,
sehingga akhirnya bisa mengajukan beberapa solusi hasil studi misalnya pihak
perusahaan dapat mengajukan transport bersama (shuttle transport) yang
akan mengantar dan menjemput para karyawan tersebut di titik penjemputan dan
pemberhentian, sehingga para karyawan akan senang karena menghemat biaya
transportasi, dan perusahaan akan meningkat produktivitasannya.
G. Mengapa
Diperlukan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar Di Perguruan Tinggi
Mahasiswa
identik dengan kehidupan mereka yang serba bebas, mulai dari cara berpakaian
mereka, masuk kelas tanpa harus tepat waktu, bebas merokok, bebas pergi kemana
saja tanpa ada yang mengawasi. Hal tersebut dikarenakan mereka telah dianggap
dewasa dalam artian mereka sudah atu mana yang baik dan mana yang buruk.
Tapi
bagaimana tanggapan mereka tentang masalah sosial yang cukup besar di
Indonesia? Banyak sekali masalah sosial di Indonesia, mulai dari kemiskinan
hingga kejahatan. Dari sekian banyak mahasiswa di Indonesia, hanya sedikit dari
mereka yang peduli dengan keadaan tersebut. Mereka hanya sibuk dengan urusan
pribadi dan kesenangan belaka tanpa melihat bagaimana saudara mereka.
Dengan
berkembangnya teknologi pada zaman ini, sebagian besar dari mereka memakainya
untuk mengupdate apa yang mereka lakukan, dimana mereka berada di sosial media
sekaligus mereka mengupload momen berharga mereka di sosial media. Tapi
nyatanya, banyak dari mereka yang tidak menggunakan barang elektronik
canggihnya sebagai alat untuk bersosialisasi dengan saudara yang mengalami
masalah sosial. Jika ada berita tentang masalah sosial, mereka hanya sekedar
melihatnya tanpa memberi do’a kepada mereka yang membutuhkan.
Banyak
mahasiswa yang mengabaikan hal-hal seperti itu disekitarnya, misalkan ada
seorang yang kurang mampu atau seorang pemulung. Mereka cenderung akan
mengabaikannya dan pura-pura tidak peduli. Sebagai mahasiswa seharusnya mereka
lebih peka terhadap hal-hal seperti itu. Jika punya uang lebih sisihkan sedikit
untuk mereka, jika punya makanan lebih berilah mereka sedikit.
Dengan
pernyataan tersebut, maka di perguruan tinggi sangat penting dipelajari ilmu
sosial dasar. Ilmu sosial dasar sendiri adalah bagaimana kita menyikapi dan
menyelidiki tentang masalah sosial di sekitar kita. Dengan kita mempelajarinya,
kita bias tau dan mengerti bagaimana seharusnya sosok mahasiswa menyikapi
keadaan sekitar.
Ilmu
sosial dasar sendiri harus bias diterapkan dikehidupan sehari-hari, Jika telah
diterapkan, nantinya kita akan terbiasa jika suatu saat kita bertemu dengan
orang yang mengalami masalah tersebut. Kita juga bias menerapkan pada saat kita
masuk dunia kerja dan pada saat sudah berkeluarga. Kita juag bisa mengajari ke
anak-anak kita nanti.
6
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari materi ini adalah ilmu sosial memiliki banyak manfaat
khususnya kepada mahasiswa. Ilmu sosial dasar memberikan wawasan dan
pengetahuan yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian
masalah-masalah sosial dapat diselesaikan dengan ilmu sosial dasar. Untuk itu
mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan ilmu sosial dasar dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Saran
Menurut
saya, di Indonesia masih banyak akan ketidak pedulian terhadap sesama, terutama
terhadap masalah sosial. Menurut saya, baiknya kita memperbaiki sikap simpati
terhadap orang lain. Diperlukannya pembelajaran ilmu sosial dasar agar kita
memahami lebih dalam tentang apa itu ilmu sosial dasar.
7
Daftar Pusaka:
1.
https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/ilmu-sosial-dasar/
2.
https://nurrahim.wordpress.com/2012/12/25/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/
Komentar
Posting Komentar